Berpikir Positif Dalam Islam
Berpikir positif dalam Islam adalah dengan husnudzon atau berbaik sangka kepada Allah Taala ketika menghadapi persoalan ringan maupun berat. Meyakini bahwasannya tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah Taala karena kekuasaan-Nya tidak pernah bertepi dan tidak mempunyai batas. Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan struktur yang paling baik di antara makhluk Allah SWT lainnya yang terdiri terdiri dari unsur-unsur jasmani dan rohani. Untuk itulah, manusia berkewajiban untuk berusaha dan terus-menerus berdoa kepada-Nya. Serta memantaskan diri untuk mendapatkan pertolongan dari Allah.
Berpikir positif dalam Islam tentunya dengan mengenal Allah terlebih dahulu dengan menyingkirkan pikiran jorok misalnya. Hal yang paling dasar adalah dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Allah mengasihi seluruh makhluk-Nya. Dia menganugerahkan rezeki kepada semua tumbuhan, hewan, jin dan manusia. Namun sayang sekali tidak semua manusia menyadari kekuasaan Allah Taala. Salah satu potensi yang diberikan Allah SWT kepada manusia ialah akal, sebagai kunci untuk memperoleh petunjuk terhadap segala hal.
Agama Islam menganjurkan untuk selalu berpikir positif kepada Allah SWT karena akan berdampak besar dalam kehidupan seseorang. Kekuatan besar muncul untuk mengimbanginya agar tetap melakukan hal-hal yang terpuji dengan yang baik juga. Bermanfaat dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada, tapi tidak semua manusia bisa melakukannya sendiri, terkadang mereka membutuhkan kata motivasi ataupun masukan dari orang lain. Karena dalam perjalanan hidup setiap manusia, kebahagiaan merupakan sesuatu hal yang dicari dan sangat diinginkan.
Selalu berpikir positif dalam Islam dengan memahami kandungan beberapa ayat Al Quran dan Hadits berikut:
Berpikir positif dalam Islam tentunya dengan mengenal Allah terlebih dahulu dengan menyingkirkan pikiran jorok misalnya. Hal yang paling dasar adalah dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Allah mengasihi seluruh makhluk-Nya. Dia menganugerahkan rezeki kepada semua tumbuhan, hewan, jin dan manusia. Namun sayang sekali tidak semua manusia menyadari kekuasaan Allah Taala. Salah satu potensi yang diberikan Allah SWT kepada manusia ialah akal, sebagai kunci untuk memperoleh petunjuk terhadap segala hal.
Agama Islam menganjurkan untuk selalu berpikir positif kepada Allah SWT karena akan berdampak besar dalam kehidupan seseorang. Kekuatan besar muncul untuk mengimbanginya agar tetap melakukan hal-hal yang terpuji dengan yang baik juga. Bermanfaat dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada, tapi tidak semua manusia bisa melakukannya sendiri, terkadang mereka membutuhkan kata motivasi ataupun masukan dari orang lain. Karena dalam perjalanan hidup setiap manusia, kebahagiaan merupakan sesuatu hal yang dicari dan sangat diinginkan.
Selalu berpikir positif dalam Islam dengan memahami kandungan beberapa ayat Al Quran dan Hadits berikut:
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا َقَلى
“Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu” (Adh Dhuha: 3)
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ (البقرة: 216)
“Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)
Hadist Riwayat :
“Aku sesuai prasangka hamba-Ku pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon kepada-Ku.” (HR.Muslim).
Seorang manusia bisa melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dengan keinginan yang kuat, merubah pola pikir secara total serta yakin akan kemampuan dan kebaikan yang diberikan Allah Taala. Sesuai dengan kata mutiara Arab mengatakan, “MAN JADDA WAJADA” yang artinya barangsiapa yang bersungguh-sungguh akan mendapatkannya, berusaha untuk berpikir positif dalam segala hal. Sedangkan bila selalu berpikir negatif, hasil yang akan diperoleh pun selalu menjadi negatif dan membawa dampak buruk bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Berikut ini adalah berpikir positif dalam Islam:
1. Berpikir Positif dengan Memandang Sisi Baiknya
Lihatlah sisi baiknya dalam setiap situasi, ada manfaat yang tidak terduga dalam kondisi tersebut. Bila sering melakukannya, maka sikap tersebut akan menjadi kebiasaan dan memberikan perbedaan yang besar dalam meningkatkan kemampuan berbaik sangka. Ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik, carilah cara untuk melihat hal tersebut dari sudut pandang yang menguntungkan. Dalam setiap tantangan yang Agan dapat, tentunya akan ada keuntungan juga yang bisa didapat. Untuk itulah, cobalah cari sisi positif dalam Islam pada setiap situasi.
2. Berpikir Positif dengan Membuang Pengaruh Negatif
Menjauhi segala sebab pengaruh negatif yang dapat mengganggu pikiran positif. Bila terlalu memikirkan apa yang sudah terjadi atau belum terjadi, maka bisa membuat seseorang berpikiran negatif. Saat pikiran negatif memasuki pikiran, maka harus mewaspadainya dan menggantikan pikiran tersebut dengan pikiran yang lebih positif. Jika tiba-tiba merasakan perlawanan dari dalam diri Anda ketika berusaha mengganti pikiran-pikiran negatif tersebut, jangan putus asa. Tetap fokuskan pada hal yang bernuansa Islami.
3. Sugesti Pikiran dengan Hal Positif
Lebih mudah untuk melakukan sugesti dengan mengubah pikiran negatif menjadi positif. Banyak orang yang menggunakannya untuk mencapai tujuan atau hanya sekedar sebagai pendukung atau motivasi yang positif. Inilah beberapa contoh penegasan yang bisa dicoba:
- “Saya tidak bisa meninggalkan miras”, menjadi “saya bisa meninggalkan miras.”
- “Saya gagal meninggalkan zina”, menjadi “saya sukses meninggalkan zina.”
- “Saya tidak bisa meninggalkan pergaulan bebas”, menjadi “saya bisa meninggalkan pergaulan bebas.”
- “Saya selalu gagal menjadi orang yang berakhlak mulia”, menjadi “saya sukses berusaha menjadi orang yang berakhlak mulia.”
- “Saya memiliki masa depan suram”, menjadi “saya memiliki masa depan cerah.”
4. Berpikir Positif dengan Visualisasi
Visualisasikan dengan menjadi orang yang beriman dan bertakwa. Salah satu hal hal yang ada di antara kita dan keinginan untuk bahagia adalah kenyataan tidak bahagia karena apa yang dipikirkan. Fakta ini menghambat untuk mencapai tujuan kebahagiaan. Jika Anda terus berpikir hal-hal seperti “GAGAL”, maka kehidupan akan tampak benar-benar terpuruk. Sebaliknya jika terus berpikir hal-hal seperti “SUKSES”, maka kehidupan berikutnya akan tampak lebih cerah.
5. Memilih Teman
Rekan-rekan di lingkungan sekitar memiliki pengaruh yang besar terhadap pandangan seseorang, baik yang positif maupun negatif. Berada terus bersama teman yang suka mengeluh hanya membuat pikiran negatif menempel terus-menerus. Hindari teman yang harus dijauhi menurut Islam. Cobalah jangan tempatkan diri Anda di tengah para pengeluh dan mereka yang munafik. Lebih baik, pilih teman-teman yang berahklak mulia, selalu memberikan motivasi, dukungan dan berpikir positif setiap saat.
6. Menentukan Tujuan
Tujuan akan memberikan pikiranan yang positif tentang kehidupan atau impian. Orang yang bosan dengan kehidupan dan merasa jalan di tempat biasanya menjadi depresi. Menentukan tujuan akan membantu untuk melangkah ke depan. Mulailah dengan hal kecil untuk mencapai tujuan. Bertindak perlahan tapi pasti akan membuahkan hasil. Semakin efektif, maka semakin cepat Anda akan mencapai tujuan. Habiskan waktu demi mencapai tujuan yang paling penting, yaitu kehidupan akhirat.
7. Mendominasi Pikiran Positif
Aktivitas dan pikiran bersifat positif atau negatif seperti magnet. Ketika menghindar untuk menyelesaikan masalah, maka masalah tersebut akan berlanjut seperti itu atau malah bertambah buruk. Dengan sering membiasakan diri, maka semakin mendominasi pikiran mencapai tujuan dengan cara-cara untuk menangani dan menerima pilihan-pilihan tersebut. Otak harus didominasi oleh pikiran positif sesuai tuntunan Islam dan Al Quran. Karena saat merespon, pikiran akan mencari informasi di pikiran bawah sadar, kemudian digunakannya untuk action.
Berpikir positif dalam Islam digunakan untuk menghadapi persoalan kehidupan di dunia dan akhirat. Ada banyak masalah, halangan, rintangan dan tantangan yang harus terus kita selesaikan hari demi hari. Tidak peduli hujan, panas, cuaca baik atau cuaca buruk, manusia dihadapkan pada ujian dan cobaan untuk mengetahui siapa yang paling beriman.
Visualisasikan dengan menjadi orang yang beriman dan bertakwa. Salah satu hal hal yang ada di antara kita dan keinginan untuk bahagia adalah kenyataan tidak bahagia karena apa yang dipikirkan. Fakta ini menghambat untuk mencapai tujuan kebahagiaan. Jika Anda terus berpikir hal-hal seperti “GAGAL”, maka kehidupan akan tampak benar-benar terpuruk. Sebaliknya jika terus berpikir hal-hal seperti “SUKSES”, maka kehidupan berikutnya akan tampak lebih cerah.
5. Memilih Teman
Rekan-rekan di lingkungan sekitar memiliki pengaruh yang besar terhadap pandangan seseorang, baik yang positif maupun negatif. Berada terus bersama teman yang suka mengeluh hanya membuat pikiran negatif menempel terus-menerus. Hindari teman yang harus dijauhi menurut Islam. Cobalah jangan tempatkan diri Anda di tengah para pengeluh dan mereka yang munafik. Lebih baik, pilih teman-teman yang berahklak mulia, selalu memberikan motivasi, dukungan dan berpikir positif setiap saat.
6. Menentukan Tujuan
Tujuan akan memberikan pikiranan yang positif tentang kehidupan atau impian. Orang yang bosan dengan kehidupan dan merasa jalan di tempat biasanya menjadi depresi. Menentukan tujuan akan membantu untuk melangkah ke depan. Mulailah dengan hal kecil untuk mencapai tujuan. Bertindak perlahan tapi pasti akan membuahkan hasil. Semakin efektif, maka semakin cepat Anda akan mencapai tujuan. Habiskan waktu demi mencapai tujuan yang paling penting, yaitu kehidupan akhirat.
7. Mendominasi Pikiran Positif
Aktivitas dan pikiran bersifat positif atau negatif seperti magnet. Ketika menghindar untuk menyelesaikan masalah, maka masalah tersebut akan berlanjut seperti itu atau malah bertambah buruk. Dengan sering membiasakan diri, maka semakin mendominasi pikiran mencapai tujuan dengan cara-cara untuk menangani dan menerima pilihan-pilihan tersebut. Otak harus didominasi oleh pikiran positif sesuai tuntunan Islam dan Al Quran. Karena saat merespon, pikiran akan mencari informasi di pikiran bawah sadar, kemudian digunakannya untuk action.
Berpikir positif dalam Islam digunakan untuk menghadapi persoalan kehidupan di dunia dan akhirat. Ada banyak masalah, halangan, rintangan dan tantangan yang harus terus kita selesaikan hari demi hari. Tidak peduli hujan, panas, cuaca baik atau cuaca buruk, manusia dihadapkan pada ujian dan cobaan untuk mengetahui siapa yang paling beriman.
0 Response to "Berpikir Positif Dalam Islam"