Fungsi Hati Manusia Selain penghasil empedu, Mempunyai fungsi yang lain. yaitu sebagai Alat Ekskresi pada Manusia. Karena hati melakukan begitu banyak fungsi hati yang vital, maka hati rentan terhadap penyakit. Hati manusia adalah organ yang memiliki banyak fungsi dan pekerjaan dalam tubuh. Hati adalah bagian dari sistem pencernaan, dan bertanggung jawab untuk segala sesuatu dari produksi kolesterol untuk penyaringan limbah. Hati juga sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan dan harus diperhatikan untuk menghindari penyakit yang mengancam jiwa yang berkembang jika hati menjadi terlalu sering bekerja atau tidak sehat.
Hati (hepar) terletak di untukan perut sebelah kanan, tepat di bawah untukan dada atau diafragma. Organ ini adalah kelenjar terbesar dalam tubuh manusia dengan berat kira-kira dua kilogram pada orang dewasa.
Hati mengeluarkan getah empedu atau bilus melalui pembuluh hepatikus untuk disimpan dalam kandung empedu. Getah empedu mengandung garam empedu (natrium glikokolat taurokolat) dan zat warna empedu (bilirubin). Hepar sebagai kelenjar pencernaan mengeluarkan getah empedu yang mengandung garam-garam empedu ke dalam usus dua belas jari (duodenum) untuk mencerna lemak. Selain itu, hepar juga berfungsi sebagai alat ekskresi dengan membentuk zat warna empedu dan hasil perombakan sel-sel darah merah dan membentuk urea.
Urea berasal dan penguraian amonia dan karbon dioksida. Amonia adalah zat yang sangat beracun untuk tubuh kita. Amonia yang terkumpul di dalam tubuh dalam jumlah banyak akan berakibat fatal. Akan tetapi, hati merubah ammonia menjadi urea yang tidak beracun untuk tubuh kita.
Di samping berperan sebagai alat ekskresi dan kelenjar pencennaan, hati juga berfungsi sebagai berikut.
Hati (hepar) terletak di untukan perut sebelah kanan, tepat di bawah untukan dada atau diafragma. Organ ini adalah kelenjar terbesar dalam tubuh manusia dengan berat kira-kira dua kilogram pada orang dewasa.
Hati mengeluarkan getah empedu atau bilus melalui pembuluh hepatikus untuk disimpan dalam kandung empedu. Getah empedu mengandung garam empedu (natrium glikokolat taurokolat) dan zat warna empedu (bilirubin). Hepar sebagai kelenjar pencernaan mengeluarkan getah empedu yang mengandung garam-garam empedu ke dalam usus dua belas jari (duodenum) untuk mencerna lemak. Selain itu, hepar juga berfungsi sebagai alat ekskresi dengan membentuk zat warna empedu dan hasil perombakan sel-sel darah merah dan membentuk urea.
Urea berasal dan penguraian amonia dan karbon dioksida. Amonia adalah zat yang sangat beracun untuk tubuh kita. Amonia yang terkumpul di dalam tubuh dalam jumlah banyak akan berakibat fatal. Akan tetapi, hati merubah ammonia menjadi urea yang tidak beracun untuk tubuh kita.
Di samping berperan sebagai alat ekskresi dan kelenjar pencennaan, hati juga berfungsi sebagai berikut.
- Membunuh kuman dan menawarkan racun yang masuk ke dalam tubuh.
- Mengatur kadar gula dalam darah dengan cara menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen, atau Sebaliknya merubah glikogen menjadi zat gula apabila kadar gula dalam darah menurun. Pengaturan kadar gula darah oleh hati menjadikan kadar gula dalam darah kita terjaga lebih kurang 0,1%, baik setelah makan maupun pada waktu puasa.
- Organ Tubuh Yang membentuk provitamin menjadi vitamin A. Provitamin A berasal dan buah-buahan yang berwarna merah kekuning-kuningan. kerongkongan
- Organ Tubuh Yang membentuk protrombin dan fibrinogen. Kedua zat ini berperan penting dalam proses pembekuan darah ketika tubuh terluka.
- Menetralisir obat dan racun
- Pembentukan dan Pengeluaran cairan empedu
- Sebagai Organ Tubuh Yang membongkar sel darah merah (eritrosit ) yang telah tua atau rusak. Hemoglobin dalam eritrosit dibongkar menjadi zat besi, globin dan hemin. Hemin diurai menjadi bilirubin dan biliverdin
Gangguan yang diperoleh juga melibatkan parenkim hati. Ini termasuk hepatitis, kanker hati, dan sirosis, biasanya disebabkan konsumsi alkohol yang berlebihan. Mereka menyebabkan kerusakan progresif sel-sel hati. Organ ini mampu me-regenerasi untuk memperbaiki cedera parsial, tapi ini membutuhkan waktu. Jika pasien tidak menerima pengobatan atau tidak cukup komprehensif, hati mungkin tidak sembuh karena laju kerusakan melampaui pertumbuhan sel-sel baru.
Pencitraan Medis menunjukkan parenkim hati. Dokter meminta evaluasi untuk massa atau tanda-tanda penyakit hati seperti timbunan lemak dalam bidang fungsional hati. Pencitraan juga membantu prosedur panduan seperti biopsi, di mana seorang profesional medis bisa melihat saat memandu jarum ke parenkim hati atau daerah sekitarnya.
Demikianlah tadi sekilas mengenai Fungsi Hati sebagai alat ekskresi manusia, Fungsi Hati, Fungsi Hati Manusia
Pencitraan Medis menunjukkan parenkim hati. Dokter meminta evaluasi untuk massa atau tanda-tanda penyakit hati seperti timbunan lemak dalam bidang fungsional hati. Pencitraan juga membantu prosedur panduan seperti biopsi, di mana seorang profesional medis bisa melihat saat memandu jarum ke parenkim hati atau daerah sekitarnya.
Demikianlah tadi sekilas mengenai Fungsi Hati sebagai alat ekskresi manusia, Fungsi Hati, Fungsi Hati Manusia
0 Response to "Fungsi Hati sebagai alat ekskresi manusia"