Ok sobat Kode Pikiran Selanjutnya saya akan menuliskan mengenai cara sukses dan tips beserta kisah kesuksesan bapak Budiono Darsono. Mungkin jika mendengar namanya anda akan merasa asing tapi jika mendengar nama karya yang dia hasilkan mungkin anda akan tidak asing di telinga anda.
Pernah mendengar kan nama Detik.com?? Ya Detik.com mungkin sudah menjadi salah satu media online yang paling sering kita baca saat ini. Setiap pagi ketika ingin melakukan kegiatan sehari-hari, biasanya saya buka gadget dan melihat berita terkini dari Detik.com. Rutinitas ini selalu saya lakukan hampir setiap hari, dan mungkin juga menjadi rutinitas banyak masyarakat Indonesia yang ingin membaca informasi terbaru dalam negeri. Situs ini menyuguhkan berita dan informasi tentang berita politik, ekonomi, teknologi informasi, berita hiburan, olah raga, dan beberapa kategori lainnya. Lalu, siapa orang dibalik kesuksesan situs berita terbesar di Indonesia ini?
Cara Sukes dan tips beserta Kisah Sukses Budiono Darsono sang Founder Detik.com
Situs Detik.com didirikan oleh 4 orang, mereka adalah Budiono Darsono (Eks wartawan DeTik), Yayan Sopyan (Eks wartawan DeTik), Abdul Rahman (Eks wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi. Dari keempat pendiri Detik tersebut, Budiona Darsono lah yang pertama sekali mencetuskan ide untuk membuat media berita online dengan berita yang selalu up to date. Sesuai dengan slogan mereka “Kenapa tunggu besok kalau detik ini juga anda sudah tahu informasi?”
Setelah Detik.com diakuisisi oleh CT. Corp pada tahun 2011 yang lalu sebesar Rp 540 Milliar, Detik.com mengalami banyak perubahan, termasuk jajaran direksinya. Saat ini Budiono Darsono menjabat sebagai Direktur Utama Detik.com sekaligus menjadi Dewan Redaksi.
Ide mendirikan situs Detik.com pertama kali dicetuskan oleh Budiono Darsono pada tahun 1998. Saat itu sedang terjadi krisis politik di Indonesia. Tabloid Detik yang saat itu gencar memberitakan situasi politik di Indonesia menjadi salah satu perusahaan yang diberangus oleh pemerintah. Hal ini membuat Budiono Darsono kehilangan pekerjaannya.
Kehilangan pekerjaan dan situasi yang sulit tidak membuat Budiono pasrah. Justru pada saat itulah kemudian muncul ide kreatif dalam dirinya. Dengan bermodalkan sebuah Handy Talkie (HT), tape recorder, dan semangat yang tinggi, Budiono meliput peristiwa tragedi 1998. Saat itu sedang terjadi pergolakan politik yang cukup besar di Indonesia dan mahasiswa gencar melakukan unjuk rasa.
Ide memilih nama domain Detik.com berawal dari pemikiran Budiono Darsono yang ingin memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Seperti slogan yang terpampang di blog resmi miliknya “Mengapa menunggu besok? Detik ini juga”. Sebenarnya, dulu berita yang ditampilkan di Detik.com pernah mendapat kecaman karena beritanya tidak akurat. Selain itu, tampilan homepage Detik.com pada tahun 2005 pernah mendapat kritikan dari penggunanya karena terlalu banyak menampilkan iklan. Seiring dengan pertumbuhannya, Detik.com melakukan perbaikan-perbaikan, terutama pada keakuratan berita yang mereka tayangkan.
Saat ini situs Detik.com telah menjadi salah satu situs ternama di Indonesia dengan jumlah visitor yang sangat besar. Menurut informasi terakhir yang saya dapatkan, pengunjung situs Detik.com saat ini mencapai 3 juta hits per hari, dan menjadi salah satu situs yang paling sering dibuka oleh seluruh pengguna internet di Indonesia.
Setelah Detik.com diakuisisi oleh CT. Corp pada tahun 2011 yang lalu sebesar Rp 540 Milliar, Detik.com mengalami banyak perubahan, termasuk jajaran direksinya. Saat ini Budiono Darsono menjabat sebagai Direktur Utama Detik.com sekaligus menjadi Dewan Redaksi.
Ide mendirikan situs Detik.com pertama kali dicetuskan oleh Budiono Darsono pada tahun 1998. Saat itu sedang terjadi krisis politik di Indonesia. Tabloid Detik yang saat itu gencar memberitakan situasi politik di Indonesia menjadi salah satu perusahaan yang diberangus oleh pemerintah. Hal ini membuat Budiono Darsono kehilangan pekerjaannya.
Kehilangan pekerjaan dan situasi yang sulit tidak membuat Budiono pasrah. Justru pada saat itulah kemudian muncul ide kreatif dalam dirinya. Dengan bermodalkan sebuah Handy Talkie (HT), tape recorder, dan semangat yang tinggi, Budiono meliput peristiwa tragedi 1998. Saat itu sedang terjadi pergolakan politik yang cukup besar di Indonesia dan mahasiswa gencar melakukan unjuk rasa.
Ide memilih nama domain Detik.com berawal dari pemikiran Budiono Darsono yang ingin memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Seperti slogan yang terpampang di blog resmi miliknya “Mengapa menunggu besok? Detik ini juga”. Sebenarnya, dulu berita yang ditampilkan di Detik.com pernah mendapat kecaman karena beritanya tidak akurat. Selain itu, tampilan homepage Detik.com pada tahun 2005 pernah mendapat kritikan dari penggunanya karena terlalu banyak menampilkan iklan. Seiring dengan pertumbuhannya, Detik.com melakukan perbaikan-perbaikan, terutama pada keakuratan berita yang mereka tayangkan.
Saat ini situs Detik.com telah menjadi salah satu situs ternama di Indonesia dengan jumlah visitor yang sangat besar. Menurut informasi terakhir yang saya dapatkan, pengunjung situs Detik.com saat ini mencapai 3 juta hits per hari, dan menjadi salah satu situs yang paling sering dibuka oleh seluruh pengguna internet di Indonesia.
Pendapatan Detik.com
Sampai saat ini saya belum menemukan informasi yang benar-benar valid mengenai pendapatan Detik.com setiap bulannya. Namun dari beberapa sumber yang saya dapatkan di internet menjelaskan bahwa pendapatan Detik.com mencapai Rp 4 – 5 Milliar per bulan dari iklan.
Space iklan ini berada pada domain utama dan beberapa sub domain milik Detik.com, diantaranya detik finance, detik health, detik oto, detik sport, detik net, detik hot, detik news, dan wollipop. Rate iklan di situs ini juga sangat beragam, yaitu berkisar dari Rp 500ribu – Rp 200jutaan. Informasi mengenai rate iklan di Detik.com bisa kita lihat di sini http://microsite.detik.com/display/ratecard-q1-2011/index_h.html dan juga beberapa jenis iklan yang lain bisa dilihat di sini http://adpoint.detik.com/home/rate. Setelah diakuisisi oleh CT. Corp, Budiono Darsono optimis bahwa keuntungan yang akan didapatkan Detik.com akan terus meningkat
Space iklan ini berada pada domain utama dan beberapa sub domain milik Detik.com, diantaranya detik finance, detik health, detik oto, detik sport, detik net, detik hot, detik news, dan wollipop. Rate iklan di situs ini juga sangat beragam, yaitu berkisar dari Rp 500ribu – Rp 200jutaan. Informasi mengenai rate iklan di Detik.com bisa kita lihat di sini http://microsite.detik.com/display/ratecard-q1-2011/index_h.html dan juga beberapa jenis iklan yang lain bisa dilihat di sini http://adpoint.detik.com/home/rate. Setelah diakuisisi oleh CT. Corp, Budiono Darsono optimis bahwa keuntungan yang akan didapatkan Detik.com akan terus meningkat
0 Response to "Cara sukses dan tips beserta kisah Budiono Darsono Founder Detik.com"